Hari Senin Yang Kelabu


Tadi pagi saya mengalami hal yang cukup menyesakkan dada. Apa pasal? Pengajuan kerjasama yang ditawarkan pada saya tiba-tiba dibatalkan secara sepihak oleh si pemberi job.

Yang membuat saya merasa sesak adalah artikelnya sudah jadi dan sudah saya jadwalin terbit pada pukul delapan tadi pagi. Rasa sesak itu semakin bertambah ketika memikirkan waktu yang saya pakai untuk mengerjakan artikel tersebut.

Demi bisa menerbitkan artikelnya, semalam saya bela-belain begadang hingga pukul dua pagi. Hiks, rasanya sangat menyesal meluangkan banyak waktu untuk hal yang sia-sia. Harusnya waktu yang saya pakai untuk mengerjakan artikel itu saya pakai untuk tidur saja.

Seandainya saja email pemberitahuan pembatalan itu saya terima sesaat sebelum mengerjakannya, mungkin rasa sesak yang saya rasakan tidak akan sebesar ini. Seandainya saja pembatalan itu disampaikan lebih cepat, waktu saya pasti tak akan terbuang percuma :(

Sayangnya saya baru menerima pemberitahuan pembatalan itu pada pukul sembilan pagi tadi (emailnya dikirim pukul 01.00 dini hari dan saya baru membukanya pukul 09.00). Saya kaget banget membaca email yang berisi pembatalan artikel yang sudah saya terbitkan itu. Seketika itu mood saya langsung berubah.

Isi email tersebut sukses membuat mood saya down. Hampir seharian ini saya uring-uriingan dan tidak bersemangat mengerjakan apapun. Saya kecewa tapi tidak tahu harus melampiaskan kekecewaan itu pada siapa :(

Yang saya lakukan ketika menerima email tersebut adalah menurunkan artikel yang satu jam sebelumnya terbit. Saya juga langsung menutup email. Saya tak berniat membalas emailnya lantaran hati ini masih terluka.

Setelah hampir seharian ini merenung, perlahan-lahan hati saya mulai tenang. Ada keikhlasan yang pelan-pelan menyusup ke dalam dada. Hati kecil saya berbisik, tawaran itu mungkin memang belum menjadi rezeki saya.

Saya yakin Allah pasti lebih tahu mana yang tebaik untuk saya. Saya percaya, asalkan saya tetap berprasangka baik padaNya, Allah pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik. Yang harus saya lakukan adalah jangan pernah menyerah dan terus berusaha.

*NB: Saat menulis ini hati saya sudah tenang dan insyaallah sudah ikhlas.



Baubau, 14 Agustus 2017

0 Comments

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)