![]() |
pic source: pixabay.com |
Beberapa waktu lalu saya mengikuti seleksi penerimaan CPNS untuk yang ketiga kalinya namun lagi-lagi saya gagal memenuhi standar kelulusan yang ditetapkan, dan dapat ditebak, saya gagal melangkah ke tahap selanjutnya.
Bagi saya, kegagalan yang kemarin
saya alami adalah hal yang lumrah terjadi pada setiap kompetisi yang tak perlu
ditangisi dan disesali karena saya sadar, selain persiapan saya yang memang
tidak cukup matang ketika mengikuti ujian juga mungkin karena saat ini belum
saatnya saya diterima menjadi PNS.
Namun rupanya tidak demikian
dengan mama, beliau terlihat begitu kecewa dengan kegagalan saya. Reaksi mama
atas kegagalan saya mau tak mau membuat saya ikut sedih. Kesedihan saya dipicu
oleh rasa bersalah karena belum bisa mewujudkan keinginan mama dan almarhum
papa.
Kalau boleh jujur, sebenarnya
saya juga pengen banget bisa jadi PNS sih, bukan semata untuk mewujudkan
keinginan orang tua tapi lebih dikarenakan menurut saya jam kerja PNS lebih
santai dan longgar dibanding karyawan swasta, profesi saya saat ini.
Tapi walau keinginan untuk
menjadi PNS sangat besar, saya menyadari sesuatu bahwa saya tak seperti
kebanyakan orang yang dengan mudahnya dapat mewujudkan mimpi-mimpinya hanya
dengan satu atau dua kali mencoba.
Saya bukanlah orang yang seperti
itu. Sejak dulu, saya tidak pernah bisa mewujudkan apapun keinginan saya hanya
dengan satu kali mencoba. Iya, semua hal yang saya inginkan, baru akan saya
dapatkan setelah beberapa kali berusaha mendapatkannya.
Saya ingat, betapa susahnya mendapatkan
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan saya setelah lulus kuliah. Entah ada
berapa puluh surat lamaran kerja yang saya kirimkan ke berbagai perusahaan. Ada
beberapa yang lolos namun kerjanya sangat berat dan tak sesuai dengan disiplin
ilmu saya yang pada akhirnya berakhir dengan satu kata; resign.
Saya baru benar-benar mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman dan bersahabat seperti yang selalu ada di mimpi saya pada tahun 2010, tiga tahun setelah lulus kuliah. Lumayan lama kan?
Tak hanya masalah pekerjaan,
masalah asmara pun sama. Saya baru menemukan orang yang tepat setelah beberapa
kali mengalami kegagalan :P
Oleh karena itu, dengan banyaknya
kegagalan yang saya alami di masa lalu, saya mulai terbiasa dengan semua itu.
Saat mengalami kegagalan, saya tak akan terlalu merasa sedih lagi. Merasa sedih yang
sewajarnya saja tapi tak akan berlarut-larut.
Saya yakin, semua yang saya
inginkan, bila saatnya sudah tiba saya pasti bisa mendapatkannya. Bila saat ini
saya belum berhasil, saya masih bisa mencobanya di lain waktu. Yang harus tetap
saya jaga adalah semangat dan berbaik sangka pada Allah si penentu akhir atas
segala usaha yang saya lakukan.
![]() |
pic source: pixabay.com |
Di akhir tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa sebanyak
apapun kegagalan yang saya alami di masa lalu tak pernah ada niat dalam hati ini untuk menghapusnya dari
ingatan saya. Ia akan menjadi hal berharga yang akan selalu saya kenang sebagai bagian dari sejarah kehidupan saya.
Baubau, 02 Oktober 2017
34 Comments
Kegagalan itu hanyalah awal dari kesuksesan kita yang jaraknya hanya tinggal sejengkal saja..yang terpenting seberapa banyak kita bangkit meski telah gagal berkali-kali..semangat ya mbak...
BalasHapusKegagalan akan mengajarkan kita untuk terus berusaha menggapai impian
BalasHapusKita bisa banyak belajar dari kegagalan ya, mba Ira.
BalasHapusTetep semangat
Saya bukanlah orang yang seperti itu. Sejak dulu, saya tidak pernah bisa mewujudkan apapun keinginan saya hanya dengan satu kali mencoba. Iya, semua hal yang saya inginkan, baru akan saya dapatkan setelah beberapa kali berusaha mendapatkannya."
BalasHapus.
Nikmat dari sebuah kesuksesan dari jalan ini mbak
Smoga tahun depan, atau depannya lagi bisa terwujud cita-citanya untuk mewujudkan impian Kedua orangtua yah Mbak Ira ^_^
Setuju mba..kegagalan bisa menjadi guru terbaik kita utk meraih kesuksesan
BalasHapusSabar, Mbak. Saya setuju dengan pendapat Mbak soal kegagalan. Soal mama yang kecewa, semoga saja beliau bisa lebih menerima. Jalan rezeki selalu ada beragam cara. Kalau Mbak sangat ingin menjadi PNS, apa boleh buat harus berikhtiar dengan lebih baik lagi. semoga pada tes mendatang Mbak bisa lebih siap karena telah banyak mempelajari soal dan medan. Jangan menyerah, ya. Selalu bersemangat Allah tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
BalasHapusSemangat mbak Ira! Jika bukan PNS yakin pasti ada banyak jalan lain yang terbuka untuk menyenangkan mama dan alm. Bapaknya.
BalasHapusSuatu saat nanti, kita pasti akan tersenyum kalau mengenang kegagalan² tersebut.
Cerita kegagalan memang gak harus semuanya dihilangkan dari ingatan. Malah dari kegagalan itu kita jadi bisa belajar banyak supaya bisa sukses
BalasHapusKegagalan bikin kita belajar. Proses bangkit dari kegagalan itu yang bikin kita kuat ya. Mungkin belum sekarang waktu yang Tuhan kehendaki tapi nanti. Aku juga sering tuh bilang ke anak-anakku saat mereka ikut lomba, kalo gagal coba & coba terus. Semangat! :)
BalasHapusSemoga bisa terus semangat ya mba.. kadang kegagalan membuat kita berpikir lebih jauh untuk hadapi tantangan yang ada
BalasHapusSuka dengan kalimat penutupnya mbak
BalasHapus"sebanyak apapun kegagalan yang saya alami di masa lalu tak pernah ada niat dalam hati ini untuk menghapusnya dari ingatan saya. Ia akan menjadi hal berharga yang akan selalu saya kenang sebagai bagian dari sejarah kehidupan saya"
Yah, setiap orang juga pasti pernah mengalami kegagalan dan hanya orang2 yang mau bangkit dari kegagalannya itulah yang bisa menggapai apa yang menjadi impiannya. Semangat mbak Ira :)
Saya pun sering mengalami kegagalan, dan
BalasHapusSaya pun sering mengalami kegagalan dan pernah juga gagal cpns, nah kalau sekarang ternyata bukan kegagalan pribadi saja yang membuat sedih, anak gagal masuk SD yang dituju aja sudah membuat sedih, makanya wajar mamahnya mba Ira sedih karena ternyata kegagalan anak itu yang lebih sedih ibunya
BalasHapusGagal itu bukan sesuatu yang buruk
BalasHapusAku lho dulu gagal ikut tes silat. Malu sebenernya karena teman seangkatan pada naik kelas. Tapi karena aku belum nguasai jurus, jadi ya tinggal kelas dulu aja, hahaha
Jadi ingat kisah hidupku saat menanti kehadiran buah hati.
BalasHapus5 tahun pertama, doa ku masih meminta agar diberikan keturunan, sembari tetap berobat medis dan alternatif, karena aku yakin bahwa hidupku dan suami pasti akan lebih bahagia.
Sampai pada suatu hari, aku mendengar sayup-sayup terjemah QS Al Baqarah 216 lewat mesjid.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Aku langsung terhenyak!
Sejak saat itu, doa aku ubah,
"Ya Allah, berikanlah aku yang terbaik dan hanya yang terbaik tentang buah hati ini"
Memasuki tahun ke tujuh, aku hamil, bahkan tanpa harus berobat ini dan itu lagi.
Subhanallah...
Memang kita juga jadi ikut sedih ya saat orang tua sedih. Sebaliknya juga begitu.
BalasHapusGpp mba gagal hal yang normal. Mungkin belum waktunya aja :)
semangat mbak. jika masih ada kesempatan kelak bisa mencoba lagi. setiap ujian disesuaikan dengan yang menghadapimya.
BalasHapusRasanya setiap orang pernah mengalami yang namanya kegagalan. Aku pun gt. Target2 yang udah aku buat beberapa gagal di tengah jalan. Sedih sih tp nggak mau sampek yg berlarut2 gt. Biasanya aku bakal mewajibkan diri untuk segera move on
BalasHapusSaya juga pengen deh bisa jadi PNS pasti ortu saya bangga karena mereka berharap saya jadi guru. Tapi saya belum bisa fokus profesi tsb. Soalnya pas kerja malah kepikiran anak2 di rumah. Semangat mba moga sabar dan tetap optimis ya
BalasHapusSelalu berpikir positif atas segala yang pernah terjadi.
BalasHapusMashaAllah~
Keren kak Iraaa..
Semangat mba semoga suatu saat bisa lulus jadi PNS .Saya juga pengen jadi PNS soale pensiunan dan keluarga terjamin juga.
BalasHapusBismillah ya mba.. kadang untuk menjadi sukses kita harus gagal dulu.. atau kegagalan sebenarnya memang bukan yang tebaik buat kita.. karena senungguhnya ada yang lebih baik untuk kita.. tetap semangat mba.. jadikan kegagalan untuk memotivasi kita lebih baik lagi
BalasHapusSemangat terus yaaaaah, yang penting kan bagaimana kita bangkit dari kegagalan tersebut.
BalasHapusAku juga selalu mengingat semua kegagalan yang pernah aku alami sebagai pemicu dan penyemangat!
Alhamdulillah mbak, terus semangat ya mbak. Gak banyak orang yang macam mbak, kadnag juga ada yang depresi dan menyalahkan Tuhan sebab apa yang diinginkannya belum tercapai.
BalasHapusInsyaAllah kegagalan adalah langkah awal kesuksesan. Jadikan kegagalan sebagai guru terbaik.
Aku suka baca tulisannya mbak Ira. Bener-bener baca sampe habis. Jarang2 soalnya sekarang ada tulisan tentang kehidupan secara organik hehehehe
BalasHapusKadang orantua berharap lebih terhadap anaknya ya mbak, jadi di saat kita gagal merasa mengecewakan mereka.
BalasHapusAku belum pernah ikut CPNS sekali pun mbak, udah nyerah duluan lihat syarat-syaratnya :)
Tapi aku kagum sama kegigihan teman2 termasuk Mbak Ira yang mencoba terus. Semangat yaaa untuk mencoba lagi. Btw bisa sampai usia berap asih mbak kalau tes seperti ini? yg pasti umurku udah kelewat ya hihihi
Aku sering belajar dari kegagalan, dari situlah aku mulai berproses mengetahui kekuranganku
BalasHapusSemangat mba Ira
BalasHapusKegagalan sekarang bukan berarti selamanya. InsyaAllah akan ada waktu yang indah di kemudian
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda mba, ada pintu satu lagi yang siap terbuka dan lebih indah disana.. Ayooo semangat... Buka pintu yang lain
BalasHapusBener banget mba, kegagalan di masa lalu justru menjadi modal kita sekarang untuk melakukan perbaikan diri. Kalau belum pernah mengalami kegagalan, kita tidak bakal menghargai artinya kesuksesan
BalasHapusAku sudah 2 kali ikut CPNS juga dan gagal mba hehehe. Mungkin belum rejeki kita ya mba. Tapi jangan sampai kita menyerah karena kegagalan itu ya mba.
BalasHapusselalu ada hikmah dari setiap peristiwa ya mbak, tinggal kita sendiri bagaimana menyikapinya... menjadikan pelajaran atau berlalu begitu saja
BalasHapusPerasaan ini juga yang terjadi padaku tahun 2013 lalu mbak Ira. Tinggal selangkah lagi jadi PNS tapi aku gagal. Ya mungkin belum rezekinya ya.
BalasHapusTapi setidaknya aku sudah mewujudkan sebagian mimpi orangtuaku untuk menjadi sarjana. Alhamdulillah. SEmangat mbak Ira
no pai no gain
BalasHapusbener banget mbak
waktu yang lama itu justru bisa jadi proses pengembangan potensi juga
sampai akhirnya bisa sampai ke titik yang bener2 kita happy kerjanya dan senang jadi passion deh juga skalian
Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)