Saat mata nyaris tak bisa diajak kompromi, maka memejamkannya adalah pilihan terbaik. Namun baru saja kepala ini menyentuh bantal, sayup-sayup terdengar suara yang cukup akrab yang sering saya dengar di rumah mertua sehingga membuat mata ini kembali terjaga. Yap, suara yang saya dengar itu adalah suara TOKEK.
Saya tahu, suara tokek itu tidak berasal dari rumah ini karena bunyinya terdengar dari arah yang jauh. Sepertinya itu suara tokek dari rumah tetangga atau tokek liar yang hidup di pohon di luar sana. Tapi sesayup apapun bunyinya, suara tokek tetap saja terdengar mengganggu di telinga saya, huhuhu.
Ngomong-ngomong tentang tokek, saya jadi pengen cerita tentang tokek yang ada di rumah mertua nih. Jadi, ada banyak banget tokek di rumah mertua. Saya bilang banyak karena jumlahnya memang tidak biasa bila dibandingkan dengan jumlah tokek di rumah orang lain.
Di rumah orang lain, jumlah tokeknya mungkin hanya ada dua atau tiga ekor saja tapi tokek di rumah mertua jumlahnya lebih banyak dari itu. Di dapur saja, paling sedikit ada empat ekor mulai dari yang kecil hingga yang ukurannya sebesar tulang tangan saya, belum lagi yang ada di ruangan lainnya. Entah mengapa populasi tokek ini kok cepat banget berkembangnya padahal dulu mereka tak pernah ada di sana, huhuhu
Sebenarnya tidak akan menjadi masalah bila saya tak takut sama binatang ini, toh dia mirip seperti cicak kan? Jadi anggap aja cicak yang diam-diam merayap di dinding. Tapi masalahnya adalah sejak kecil saya geli banget pada binatang ini. Sungguh, dia termasuk dalam salah satu binatang yang paling saya takuti atau ogah banget berurusan dengannya. Jangankan dihampiri, melihatnya saja sudah membuat bulu kuduk ini berdiri.
Saya tahu, suara tokek itu tidak berasal dari rumah ini karena bunyinya terdengar dari arah yang jauh. Sepertinya itu suara tokek dari rumah tetangga atau tokek liar yang hidup di pohon di luar sana. Tapi sesayup apapun bunyinya, suara tokek tetap saja terdengar mengganggu di telinga saya, huhuhu.
Ngomong-ngomong tentang tokek, saya jadi pengen cerita tentang tokek yang ada di rumah mertua nih. Jadi, ada banyak banget tokek di rumah mertua. Saya bilang banyak karena jumlahnya memang tidak biasa bila dibandingkan dengan jumlah tokek di rumah orang lain.
Di rumah orang lain, jumlah tokeknya mungkin hanya ada dua atau tiga ekor saja tapi tokek di rumah mertua jumlahnya lebih banyak dari itu. Di dapur saja, paling sedikit ada empat ekor mulai dari yang kecil hingga yang ukurannya sebesar tulang tangan saya, belum lagi yang ada di ruangan lainnya. Entah mengapa populasi tokek ini kok cepat banget berkembangnya padahal dulu mereka tak pernah ada di sana, huhuhu
Sebenarnya tidak akan menjadi masalah bila saya tak takut sama binatang ini, toh dia mirip seperti cicak kan? Jadi anggap aja cicak yang diam-diam merayap di dinding. Tapi masalahnya adalah sejak kecil saya geli banget pada binatang ini. Sungguh, dia termasuk dalam salah satu binatang yang paling saya takuti atau ogah banget berurusan dengannya. Jangankan dihampiri, melihatnya saja sudah membuat bulu kuduk ini berdiri.
Sejak kecil, saya sudah takut banget dengan binatang melata yang satu ini. Saya tak tahu apa sebabnya tapi kemungkinan besar karena sering dengar bahwa tokek itu melengket di kulit. Bila ia lompat dan hinggap di kulit kita maka ia akan nempel dan tak akan lepas hingga kulit kita luka. Karena itulah saya menjadi sangat takut pada tokek, saya takut ia menempel di kulit saya dan tak mau lepas.
Lanjut tentang tokek di rumah mertua..
Saat ke dapur beberapa kali saya bertemu tokek yang lagi mejeng dengan santainya. Bila melihatnya biasanya saya akan lari atau memanggil suami agar segera mengusirnya dan baru kembali ke dapur setelah tokeknya pergi. Karena tahu saya takut pada tokek, anak saya jadi sering melapor tentang keberadaan tokek ini. Saat ia melihat ada tokek di dapur, ia akan segera bilang bahwa di sana ada tokek dan melarang saya ke dapur. Ia baru membolehkan saya ke dapur setelah memastikan tokeknya sudah benar-benar pergi.
Pernah di suatu pagi ada kejadian kurang menyenangkan terkait si tokek ini. Pagi itu suami minta dibuatkan kopi. Sambil bersenandung saya memasukkan gula + kopi ke dalam gelas dan ketika hendak mengambil termos air panas untuk dituangkan ke gelas yang berisi kopi, tiba-tiba seekor tokek melompat ke perut saya.
Saya kaget, shock, takut, tanpa sadar berteriak dan menangis histeris. Suami dan anak saya sampai kaget mendengar teriakan saya yang entah berapa oktaf itu. Termos air panas jatuh dan pecah. Saat suami dan anak tiba di dapur, mereka mendapati saya sedang duduk menangis memandangi tokek yang telah lari menyelamatkan diri. Mungkin tokeknya juga kaget mendengar teriakan saya, hahaha
Dan beberapa bulan ini kami harus menerima kenyataan pahit, bila dulu tokek-tokek itu hanya berkeliaran di dapur, akhir-akhir ini mereka sudah mulai berani masuk dan berkeliling ke ruangan-ruangan di dalam rumah mulai dari ruang keluarga, ruang tamu, teras hinggaa... KAMAR KAMI. Oh Tuhan saya jadi takut masuk ke kamar sendiri. Saya sungguh tak berani masuk ke kamar bila tak ada suami atau anak saya.
Kami pernah bangun di pagi hari dan di dinding kamar sudah menempel dengan gagahnya si tokek belang. Anak saya yang pertama kali melihatnya. Tokek itu memandang kami yang sedang bingung memikirkan bagaimana caranya ia bisa masuk ke kamar yaa? Padahal pintu kamar selalu kami tutup.
Di rumah mertua, melihat tokek berkeliaran adalah hal yang biasa saja. Suara tokek yang terdengar hampir setiap saat bukanlah hal yang aneh lagi. Para penghuni rumah sudah terbiasa dengan kehadiran mereka. Hanya saya satu-satunya yang sampai saat ini masih menjerit ketakutan melihat tokek dan masih merasa terganggu saat mendengar suaranya.
Suami bahkan asyik-asyik saja bermain game ditemani tokek, hahaha
Hmmm semoga tokek-tokek itu segera hengkang dari rumah mertua, amiiin..
Lanjut tentang tokek di rumah mertua..
Saat ke dapur beberapa kali saya bertemu tokek yang lagi mejeng dengan santainya. Bila melihatnya biasanya saya akan lari atau memanggil suami agar segera mengusirnya dan baru kembali ke dapur setelah tokeknya pergi. Karena tahu saya takut pada tokek, anak saya jadi sering melapor tentang keberadaan tokek ini. Saat ia melihat ada tokek di dapur, ia akan segera bilang bahwa di sana ada tokek dan melarang saya ke dapur. Ia baru membolehkan saya ke dapur setelah memastikan tokeknya sudah benar-benar pergi.
Pernah di suatu pagi ada kejadian kurang menyenangkan terkait si tokek ini. Pagi itu suami minta dibuatkan kopi. Sambil bersenandung saya memasukkan gula + kopi ke dalam gelas dan ketika hendak mengambil termos air panas untuk dituangkan ke gelas yang berisi kopi, tiba-tiba seekor tokek melompat ke perut saya.
Saya kaget, shock, takut, tanpa sadar berteriak dan menangis histeris. Suami dan anak saya sampai kaget mendengar teriakan saya yang entah berapa oktaf itu. Termos air panas jatuh dan pecah. Saat suami dan anak tiba di dapur, mereka mendapati saya sedang duduk menangis memandangi tokek yang telah lari menyelamatkan diri. Mungkin tokeknya juga kaget mendengar teriakan saya, hahaha
![]() |
tokek sebesar ini ada di kamar kami :( |
Dan beberapa bulan ini kami harus menerima kenyataan pahit, bila dulu tokek-tokek itu hanya berkeliaran di dapur, akhir-akhir ini mereka sudah mulai berani masuk dan berkeliling ke ruangan-ruangan di dalam rumah mulai dari ruang keluarga, ruang tamu, teras hinggaa... KAMAR KAMI. Oh Tuhan saya jadi takut masuk ke kamar sendiri. Saya sungguh tak berani masuk ke kamar bila tak ada suami atau anak saya.
Kami pernah bangun di pagi hari dan di dinding kamar sudah menempel dengan gagahnya si tokek belang. Anak saya yang pertama kali melihatnya. Tokek itu memandang kami yang sedang bingung memikirkan bagaimana caranya ia bisa masuk ke kamar yaa? Padahal pintu kamar selalu kami tutup.
Di rumah mertua, melihat tokek berkeliaran adalah hal yang biasa saja. Suara tokek yang terdengar hampir setiap saat bukanlah hal yang aneh lagi. Para penghuni rumah sudah terbiasa dengan kehadiran mereka. Hanya saya satu-satunya yang sampai saat ini masih menjerit ketakutan melihat tokek dan masih merasa terganggu saat mendengar suaranya.
Suami bahkan asyik-asyik saja bermain game ditemani tokek, hahaha
![]() |
suami tak terganggu sedikit pun dengan si tokek |
Hmmm semoga tokek-tokek itu segera hengkang dari rumah mertua, amiiin..
Baubau, 25 Januari 2018
37 Comments
BalasHapusAku merasa belum pernah melihat tokek jadi penasaran, tapi di rumahku banyak cicak dan ini sangat menjijikkan cicaknya gede-gede banget ituloh kotorannya bau banget, apa itu tokek kali ya ..,? Takut sih nggak sist, tapi geli plus jijik gitu hehe ..,
Ya aku juga ngeri mba kalau ada tokek. Tapi seringnya dengar suaranya yang khas yakni tookkkeekk. Hhehehe. Tokek tuh saudara sepupu ya ama cecak? #Eh :p
BalasHapusDi rumah saya jarang ada tokek mbak Ira, kalaupun ada paling saya dengar suaranya aja karena keberadaannya tidak kelihatan, mungkin di luar rumah ya. Pernah juga sih ada di dalam rumah tapi nggak sampai mengganggu, dan tak lama kemudian sudah hilang entah kemana :).
BalasHapusSaya pernah dengar tokek bisa dijadikan obat tradisional mbak, untuk penyakit kulit biasanya. Mungkin bisa ditangkap dan dijual, atau diberikan orang yang sedang mencari obat tersebut mbak :).
Mbak.. ini to, kalo dari pengawasanku setiap ada tokek yang bunyi biasanya ada makhluk lain yang pada lewat.. Biasanya lho.. kalo pas nggak ada yg lewat ya berarti luar biasa. Hihi
BalasHapusMbaaaak tokeknya besar amaaaaat? ngeri ach, apalagi sampai masuk ke kamar. Dulu, waktu tinggal di Semarang, ada tokek yang lebih kecil lah ari tokek di kamar itu, tapi kami sudah ketakutan. Suamiku ngusir dengan cara halus, takut juga kan, tokeknya lari ke badan,
BalasHapuspercaya atau tidak, bundaq orangx kurang suka sama hewan2.. ada cicak satu aja yg masuk rumah, di kejar sampe dapet... :D
BalasHapusOmg mbaaaaa :O. Kok bisa sebanyak itu di rumah mertuamu?? Akupun takut bgt ama tokek. Soalnya yg aku dgr mereka ngisap darah kalo sampe nempel :p. Ntah bener ato ga, cukup bikin aku histeris kalo melihat ini binatang
BalasHapussha juga bakal merinding kalo sebanyak itu. aamiin, ikut mendoakan semoga para tokek menemukan tempat lain yang lebih nyaman
BalasHapusBelum pernah liat, cmm denger suaranya aja
BalasHapusTokek kok banyak mba? Apa cicak? Soalnya ada kolektor pengumpul tokek loh yang dihargai milyaran. Tangkap!!
BalasHapusJd inget dulu klo denger tokek diitung bunyinya,sambil bilang kaya miskin, klo berhenti di kaya berarti jd kaya hihihi permainan masa kecil. Tp skrg udah langka bunyi tokek
BalasHapusLiat foto tokek nya saja, saya juga ikut geli, apalagi kalo sampe kejatuhan toket. Oh My God, mungkin teriakan saya bisa diadu sama teriakannya mbak Ira hahahha
BalasHapusMbaaaaaa gokil dah!! berani banget bikin postingan beginian, saya aja ngeliat gambarnya aja udah merinding T_T
BalasHapusDeehh Kak, baru tahu saya klo tokek sampai nempel di kulit ndk akan pergi sebelum melukai kulit. Huuhh, si tokek.
BalasHapusTerus waktu lompat di perutta itu ndk sampai lukaji toh kulitta?
Padahal katanya klo dijual, tokek itu harganya mahal. Coba ditangkap dan dijual itu. Klo yg ukurannya besar katanya harganya jg makin besar 😀😀
wakakakkakaa, ya ampuuunnn saya ngakak!
BalasHapusTokeknya lompat dan kaget setengah mati dengar teriakan juga wakakak
Saya benci juga ama tokek, dan semacamnya kayak cicak.
Jijay aja gitu.
tokek lebih parah sih, karena konon kalau udah nempel sulit dilepaskan.
Beruntung di tempat kami jarang ada tokek, pernah adasih, langsung ditangkap ama pak suami dan dibuang jauh2.
Dia mah gak tega bunuh binatang hehe
Katanya, rumah yg ada tokeknya itu adem mba..hehe.. tapi sy juga geli2 takut sama tokek. Sekarang kan banyak tuh tokek hias..secantik apapun kulitnya..tetep saja itu tokek dan saya geliii!!
BalasHapusAduuuh, aku juga akan bakal teriak kenceng kalo ada tokek nemplok di badanku huhuhu, ngeriii! Jangankan tokek, cicak kecil aja udah bikin aku teriak kalo sampai lompat di badan.
BalasHapusSering juga di rumah denger bunyi tokek tokek, tapi ndak tau juga dimana si tokek itu,
Tokek suaranya pernah dengar tapi penampakannya blm tahu. Wah tapi seru juga kalau ada di rumah tambahan pengetahuan buat anak2 :)
BalasHapusSaya geli n takut lihat penampakan tokek. Kalau ke rumah nenek, mesti deh lihat tokek jalan2 di dinding. Hiyyyyyy...
BalasHapusMbaaak, saya geli dan takut lihat penampakan tokek. Dengar suaranya aja bikin merinding. Kalau ke rumah nenek masih ada tokek, suka jalan2 di dinding. Hiyyy
BalasHapusHuhu...kujuga takut kalau sampai ditempelin, ka Iraaa...
BalasHapusWajar kalo sampai nangis.
((peluk kak Iraaa...))
Semoga ketemu obat mujarab mengusir si tokek.
Saya melihat cicak aja rasanya udah sebel banget. Apalagi pernah beberapa kali kejatohan cicak dan sukses bikin saya menjerit. Mudah-mudahan gak ada tokek di rumah saya. Itu bener-bener gak bisa dibasmi ya, Mbak?
BalasHapusAhh, jangankan tokek sama cicak aja ako geliii, suka ga bisa tidur kalo cicak kliatan di depan mata. Huhu, apalagi suara tokek itu loh kadang bikin horor, tedaaaak...
BalasHapusMbak Ira, kelihatan aja ada tokek di sela-sela ventilasi. Aku ya jijik. Ketemu cicak aja geli. Hiii... amit-amit deh jangan sampai si tokek lompat ke perut
BalasHapusYa ampuuun mba.. aku pun geli liatnya. Udah kayak kadal karena besar. Kok banyak yaa di rumah mertua mba
BalasHapusPlafond rumah pakede saya dulu juga ada tokeknya Mbak. Kalau sedang tidur di sana, jaman kecil, kami suka bikin tebak tebakan jumlah bunyi tokeknya. Tapi nggak pernah lihat wujudnya si.... Kalau lihat geli juga kali ya....
BalasHapusJadi ingat dulu juga drumah mamaku ada tokek. Bentuknya gede. Awalnya aku kira itu cicak raksasa. Hahahaa. Moga ga ada tokek lagi ya mbaa
BalasHapusSama banget dengan saya mbak, saya juga geli banget dengan binatang yang satu ini. Malah bukan cuma sama Tokek saja, saya takut plus geli sama semua binatang... nggak kebayang deh klu saya tinggal di rumah yang rame dengan tokek gitu😅
BalasHapusKok bisa banyak mbak? Apakah deket rumah mertuanya masih banyak kyk kebun2 gtu?
BalasHapusAku kalau sama tokek terus terang masih geli haha. Jd kalau ada tokek di kamar aku pastinya jg gak nyaman dan lansgung teriak2 ngusir kali yaaa :D
Kalau di kampung rumah nenek masih banyak kak dan agak takut sih denger suara mereka kalau tengah malem hehe. Btw tetangga saudara ku inj pengeoul tokek lho jadi tokek2 ini bisa buat asma katanya.
BalasHapusGeli mba Ira cerita soal tokek ini hahahaha, aku dulu di rumah lawas ada mba tokeknya ga mau kabur-kabur. Ya udah deh dibiarkan aja sampe sekarang.
BalasHapusYa ampun dah lama banget ngga denger tokek.. seingat aku sejak anak kedua lahir udah ngga pernah denger tokek lagi... tapi dulu pas anak pertama lahir sering banget denger tokek.. tokek ot tokek.. jujur belum pernah lihat sih hewannya seperti apa.. tapi suaranya sangat khas ya... duh jadi kanget tokek eh
BalasHapusMbaaa.. maaf aku merem pas ada gambarnya aku gaberani lihat tokeek hahaha langsung merinding 😂😂 aku pernah punya pengalaman buruk pas ngontrak di Jogja trus ada tokeknyaa huaaa
BalasHapusHihiii sebenarnya tuh tokek enggak mengganggu ya, hanya saja kalau pas suaranya terdengar di tengah heningnya malam, suka berasa horor. :))
BalasHapushahaa...tokeknya kelihatan banget. suaranya bikin kita takut ya..
BalasHapuskadang kalau ada tokek, aku ajak ponakanku menghitung jumlah suara yg dia keluarkan. jadi seru
..
Saya belum pernah lagi nemu tokek sekarang di rumah. Terakhir kali kayaknya tahun 2003-2004. haha lama banget ya. Ga kangen juga sih.
BalasHapusSekarang di rumah jadi banyak cicak, bukan tokek kayak dulu. Ini juga menyebalkan sih krn kotorannya jadi ke mana-mana. Cicak dan tokek itu kalo ga salah sih satu spesies deh.
Di rumah orang tua saya di Banjarmasin juga ada tokek, beranak pinak. Saya yang takut dengan serangga dan hewan melata, suka minta mama buang aja tokeknya. Tapi kata mama sayang kalau di usir. Tokek dipercayai hanya memilih rumah tertentu. Misalnya beli trus bawa pulang ke rumah dan tak dikurung, biasanya akan pergi kalau tak cocok dengan rumahnya.
BalasHapusTerimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)