Huft, lama tak apdet tulisan di blog ini nih, kangen juga pengen curhat unfaedah di sini, hehehe. Hmm mau cerita apa yaa? Bingung juga nih mau curhat tentang apaan, tapi setelah saya ingat-ingat, curhat tentang kerjaan saya di kantor aja kali yaa, tapi yang mau saya curhatin ini adalah masalah yang udah berlalu dan happy ending:)
Dua bulan yang lalu, saya merasa memikul beban yang beraaat banget. Pasalnya saya melakukan beberapa kesalahan dalam waktu yang hampir bersamaan (beruntun) dan semuanya berhubungan dengan uang yang nilainya cukup banyak. Bila ditotal, nilai kesalahan saya itu hampir mencapai Rp. 20jt. Bagi karyawan biasa seperti saya tentu saja uang sebanyak itu adalah jumlah yang sangat besar, setara dengan beberapa bulan gaji saya, huhuhu membayangkannya aja saya udah stress banget.
![]() |
pic source: pixabay.com |
Dua bulan yang lalu, saya merasa memikul beban yang beraaat banget. Pasalnya saya melakukan beberapa kesalahan dalam waktu yang hampir bersamaan (beruntun) dan semuanya berhubungan dengan uang yang nilainya cukup banyak. Bila ditotal, nilai kesalahan saya itu hampir mencapai Rp. 20jt. Bagi karyawan biasa seperti saya tentu saja uang sebanyak itu adalah jumlah yang sangat besar, setara dengan beberapa bulan gaji saya, huhuhu membayangkannya aja saya udah stress banget.
Dua bulan lalu saya merasa tak semangat masuk kantor. Gimana mau semangat kalau baru siap-siap ke kantor aja udah dibayangi kesalahan itu. Walhasil performa saya ikutan menurun saking tiap hari diserang stres. Bukan hanya di kantor, di rumah pun masih kebawa stress mikirin nombok 20jt. Harusnya uang sebanyak itu bisa saya pakai untuk membangun fondasi rumah impian kami.
Lalu bagaimanakah ceritanya hingga saya bisa melakukan kesalahan yang cukup fatal itu? Untuk kesalahan pertama, sebenarnya bukanlah murni kesalahan saya sih, melainkan ada campur tangan sistim juga. Saat itu, di kantor kami sedang ada pengembangan sistim, jadilah saya dan beberapa teman di cabang lain yang jabatannnya sama seperti saya kena imbasnya. Syukurlah setelah kurang lebih sebulan berjuang mengajukan perubahan data, kesalahan itu akhirnya bisa diperbaiki. Tentu saja tanpa nombok sepeserpun :)
Di saat yang hampir bersamaan, saya kembali melakukan kesalahan. kali ini saya salah menginput tenor (lama angsuran) konsumen R4 (mobil). Nilai angsurannya cukup besar, kalo tak salah ingat nilai angsurannya itu sekitar 3,9jt. Tenor konsumen itu harusnya hanya 47X, tapi saya menginputnya 48X. Jelas konsumennya tak terima dong, di berkas yang ia tandatangani lama angsurannya 47 tapi kok dia harus membayar sebanyak 48 kali. Menyadari sudah membuat kesalahan, saya segera mengajukan perubahan data. Namun setelah hampir sebulan menunggu, tiba-tiba saya mendapat kabar dari pihak IT kantor pusat (yang mengerjakan perubahan data adalah pihak IT ini) bahwa permohonan perubahan data saya ditolak dengan alasan bila ubah data itu tetap dijalankan maka akan mengganggu laporan keuangan di akunting.
Mendengar kabar penolakan itu saya stres berat. Sudah kebayang akan nombokin 1 kali angsuran konsumen yang nilainya lumayan besar itu, huhuhu saya bakalan puasa nih. Tapi saya berusaha berpikir jernih dan mencoba mengajukan banding dengan mengemukakan alasan rasional (+ bukti-bukti pendukung) bahwa dengan dirubahnya tenor konsumen itu tidak ngaruh sedikitpun sama laporan akunting. Setelah hampir seminggu mengajukan banding, akhirnya permohonan perubahan data tenor konsumen itu dikabulkan. Yeay, selesailah masalahnya dan saya tak perlu nombok lagi, hehehe
Pada bulan itu, rasa-rasanya ujian tak pernah lelah menghampiri saya. Lagi-lagi saya melakukan kesalahan yang sama persis seperti yang pertama. Alhamdulillah, seperti kasus pertama, kasus ini juga happy ending.
Dan kesalahan terakhir (yang lagi-lagi masih tentang uang) saya lakukan alhamdulillah bisa terselesaikan tanpa perlu mengajukan perubahan data melainkan cukup melapor pada atasan dan si atasan lah yang menyelesaikan masalahnya (soalnya kesalahan yang saya lakukan ini memang sejak awal sudah diketahui dan terjadi atas restu beliau).
Lalu bagaimana rasanya terbebas dari semua kesalahan itu? Jelas bahagia dong. Setelah semuanya happy ending, hidup saya rasanya plong. Akhirnya saya bisa tersenyum lebar dan tidur nyenyak lagi tanpa dihantui bayangan akan mengeluarkan uang yang lumayan banyak atas kesalahan yang saya lakukan. Saking bahagianya, saya sampai ingin teriak sambil lompat-lompat, hehehe
Oh iya, sebelum mengakhiri curhatan unfaedah ini, mungkin ada teman di luar sana yang ingin mengetahui bagaimana cara saya menyelesaikan masalah yang datangnya beruntun, berikut tips menyelesaikan masalah ala saya:
![]() |
pic source: pixabay.com |
Mendengar kabar penolakan itu saya stres berat. Sudah kebayang akan nombokin 1 kali angsuran konsumen yang nilainya lumayan besar itu, huhuhu saya bakalan puasa nih. Tapi saya berusaha berpikir jernih dan mencoba mengajukan banding dengan mengemukakan alasan rasional (+ bukti-bukti pendukung) bahwa dengan dirubahnya tenor konsumen itu tidak ngaruh sedikitpun sama laporan akunting. Setelah hampir seminggu mengajukan banding, akhirnya permohonan perubahan data tenor konsumen itu dikabulkan. Yeay, selesailah masalahnya dan saya tak perlu nombok lagi, hehehe
Pada bulan itu, rasa-rasanya ujian tak pernah lelah menghampiri saya. Lagi-lagi saya melakukan kesalahan yang sama persis seperti yang pertama. Alhamdulillah, seperti kasus pertama, kasus ini juga happy ending.
Dan kesalahan terakhir (yang lagi-lagi masih tentang uang) saya lakukan alhamdulillah bisa terselesaikan tanpa perlu mengajukan perubahan data melainkan cukup melapor pada atasan dan si atasan lah yang menyelesaikan masalahnya (soalnya kesalahan yang saya lakukan ini memang sejak awal sudah diketahui dan terjadi atas restu beliau).
Lalu bagaimana rasanya terbebas dari semua kesalahan itu? Jelas bahagia dong. Setelah semuanya happy ending, hidup saya rasanya plong. Akhirnya saya bisa tersenyum lebar dan tidur nyenyak lagi tanpa dihantui bayangan akan mengeluarkan uang yang lumayan banyak atas kesalahan yang saya lakukan. Saking bahagianya, saya sampai ingin teriak sambil lompat-lompat, hehehe
Oh iya, sebelum mengakhiri curhatan unfaedah ini, mungkin ada teman di luar sana yang ingin mengetahui bagaimana cara saya menyelesaikan masalah yang datangnya beruntun, berikut tips menyelesaikan masalah ala saya:
- Tetap tenang
- Jangan lari dari masalah tapi berusahalah cari solusinya
- Jangan lelah mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah bila cara pertama gagal dan tak membuahkan hasil
- Tanamkan pikiran positif (men-sugesti diri sendiri) bahwa masalah ini pasti akan selesai
- Berdoa
- Pasrah
Dengan melakukan 6 hal di atas, alhamdulillah masalah saya happy ending alias terselesaikan dengan baik. Kalau kamu, bagaimana caramu menyelesaikan masalah yang menimpamu, Teman? Yuk bagi tipsnya di kolom komentar :)
Baubau, 20 Oktober 2018
40 Comments
Ikut senang masalahnya sudah rampung mba... ndak kebayang deh nombik gede padahal manfaatnua di orang lain
BalasHapusWaw.. Berarti gaji per bulan 5jutaan ya mbak, heuheu.. Daku belum pernah soalnya segitu 🙈.
BalasHapusTetap #SemangatCiee jangan lupa selalu berdzikir mbak, agar lebih tenang bekerja 😃
Ihiks... ini saya banget nih. Sering pisan ngelakuin kesalahan berulang. Gak belajar2 deh. Tapi bener, kadang aku bersyukur juga. Ada aja hikmah yang didapat. Dan untuk solusi, Alhamdulillah tipsnya saya pake juga :)
BalasHapuspernah seperti ini nih, tp suami saya.. ditempat kerja yang lama.. gak ada solusi selain harus nombokin huhuhu.. mana waktu itu saya abis lahiran anak kedua :(
BalasHapusAku termasuk orang yang tegas. Pun buat kesalahan tuh diri sendiri. Jangan ampe 2x hahaha
BalasHapusAlhamdulillah senangnya sudah terbebas dari masalah...jd sebuah pelajaran besar ya pastinya :)
BalasHapusAlhamdulillah dilancarkan ya mba, kalau saya jadi mba mungkin ga bisa tidur sama sekali. Ketenangan dalam saat genting seperti ini memang sangat diperlukan ya, juga berserah diri sama Allah swt
BalasHapusAlhamdulillah ikut senang Mba semuanya berakhir happy ending. Saya juga kerja di finance, teledor satu digit angka benar-benar fatal ya, meskipun saya tidak pernah mengalami kasus namun pengalaman Mba bisa jadi pelajaran berharga juga buat saya. Terima kasih tipsnya :)
BalasHapusIkut senang mba semua sudah selesai dan bisa berjalan kembali , yang penting tenang dan hadapi insya Allah pasti semua bisa di atasi ya
BalasHapussetiap orang pasti punya fase melakukan kesalahan..tapi setelahnya jika mau belajar, kita akan menjadi pribadi yang lebih fokus dan teliti
BalasHapussemangat terus mba, semoga bisa terus menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya. aamiin
BalasHapusSaat baca tulisan ini, pas saya lagi ada masalah. Pas banget tipsnya. Mengingatkan saya kembali untuk tenang. Terima kasih, ya :)
BalasHapusKadang kalau udah tenang biasanya jalan keluar mulai kelihatan celahnya ya mbak. Sukses terus...
BalasHapusAlhamdulillah bisa terselesaikan. Memang betul kuncinya itu tenang dan hadapi :)
BalasHapusIni saya ingat banget deh, Dulu baca artikel ini pas lagi di TransJakarta. Trus, saya langsung sedih gitu karena merasa pas banget dengan kondisi saya saat itu. Bukan tentang uang sebetulnya. Tetapi, tentang kesalahan berulang yang bikin saya sampai sedih
BalasHapusAstagfirullah Kak, huaaaa.. tidak bisa dibayangkan deh klo harus nombok gitu, huhuhh, ndak rela tapi gimana lagi ya klo human errornya datangnya dari diri sendiri, hikkks. Syukurnya ndak jadi nombok ya Kak.
BalasHapussemoga kesalahan yang serupa tak terulang lagi.
eitsss, tapi saya penasaran yang 20 juta itu.
Menghadapi permasalahan di kantor kadang merasa panik dan stress sendiri ya mbak. Bahkan sampe kebawa ke rumah. Apalagi kalau menyangkut uang. Bisa mikir berkepanjangan. Tapi kalau mbak Ira sudah menerapkan beberapa hal diatas, yakin deh persoalan itu bakal teratasi dg baik. Karena tidak ada masalah yang tidak ada solusinya.
BalasHapusAku pernah mengalami kesalahan di kantor yang bikin aku pusyeng banget dan itu jelang aku umrah. Berasa banget ujiannya ya Allah. Kuat ya mba. Masalah slalu ada dan smoga terselesaikan baik baik saja. Aamiin
BalasHapusSemoga bisa menjadi pelajaran untuk kedepannya ya mbk keep strong mbk
BalasHapusPusing juga kalau begitu di kak.. Untung segera selesai, terbayang menunggu hasil bandingnya, dumba-dumba pasti.. Huhu..
BalasHapusAku kok ikut deg2 gan Mbak. Lha kadang nombok angsuran motor Adikku yg di bawah 1 jt aja mikir sebulan. Cukup gak nih duitnya buat kebutuhan lain juga. Tapi alhamdulillah semua teratasi dg tenang, usaha dan berdoa
BalasHapusYa Allah.. aku pun akan gak bisa tidur jika terbayang harus nombok 20jt, Mbak.. huhuhu. Tapi alhamdulillah ya enggak jadi.
BalasHapusBtw cara mengatasi masalahnya aku setuju, dan memang seperti itu juga yang pernah kulakukan :)
Aduh mbak, aku pernah ngalami hal serupa meski bisa jadi beda kasus. Tapi tetap sih ada hubungannya dengan uang. Kalo bosku sih nggak nyuruh aku untuk mengganti kerugian. Tapi tetap aku merasa punya tanggung jawab, jadi ya udah, mengaduk-aduk berkas di tumpukan. Mencari bukti bahwa uang sejumlah puluhan juta itu memang belum terbayar.
BalasHapusDan benar tipsnya, tetap tenang, nggak boleh lari dari masalah, berdoa mohon bantuan Tuhan. Insyaa Allah masalah bakal terselesaikan dengan akhir yang terbaik. Ikut senang mbak kalo akhirnya masalah mba Ira pun juga beres
Really has to be careful and focus on doing a job by it’s not always that easy I bet you can do it. Semangaaat
BalasHapusAlhamdulillah diberi ujian kesabaran yaa mba, karena berhasil sabar dan pasrah akhirnya diberi hasil yang indah. Semangat terus kerjanya ya mba :)
BalasHapusAku yang baca aja ikut deg2an, mbak. Alhamdulillah semua sudah teratasi.
BalasHapusKalau berhubungan dengan uang memang bikin stress ya mbak, apalagi itu bukan uang kita. Allhamdulilah kalau bisa diatasi tanpa harus mengganti sepeser pun. Dengan berdoa dan mencari jalan keluarnya Insya Allah bisa diselesaikan kalau memang kita merasa sudah berada di jalan yang benar.
BalasHapusWaduh, nggak bisa kebayang ya kalau posisi saya seperti mbak Ira nih. Apalagi masalahnya berhubungan dengan uang puluhan juta. Duh, bakal stress berlipat-lipat nih. Tapi untung saja bisa happy ending ya dan ternyata dari kesalahan berulang banyak pelajaran yang bisa dipetik.
BalasHapusBtw semoga tidak terjadi kesalahan yang sama lagi ya mbak.
Bismillah ya Mba Ira, apapun masalahnya tetap tenang dan menjalani
BalasHapusmari kita sama-sama berdoa, semoga hidup yang sebentar ini bisa membuat kita mendekat lagi kepadanya. Semangat!
Wah hebat ya ibu bekerja inu. Sudah stres di kantor, lagi hamil besar, dan masih rajin ngeblognyaa. Saluut..
BalasHapusTurut prihatin mbak. Iya memang masalah harus dihadapi bukan malah lari ya mbak. Trus yakin bahwa ALlah tiap kasi ujian pasti jg ada jalan keluarnya.
BalasHapusKadang justru masalah kaya gini ini yang bikin kita jadi makin belajar dan belajar lagi ya kak
BalasHapusDulu waktu kerja juga mengalami seperti itu mba. Lebih fatalnya lagi karena posisi saya yang menentukan kapan barang akan loading dan kirim ke buyer di luar negeri. Telat jadwal kapal atau salah jadwal bisa berabe, mundur semua dan berakibat lambatnya flow cash. Duuuhh klo udah gini pasti jadi target bos nih, diomelin mulu. :))
BalasHapusPelajaran kehidupan itu ga ada sekolahnya. Alhamdulillah senangnya sudah terbebas dari masalah...jd sebuah pelajaran besar ini
BalasHapusTapi memang kadang kita perlu belajar dari kesalahan sih ya. Tapi kalau salahnya berulang-ulang itu udah kebangetan hahahaha
BalasHapusAlhamdulillah turut bahagia, mba Ira bisa melewati persoalan dengan sukses, berarti mba Ira lulus ujian, padahal lagi hamil ya, hebat, makasih ya tipsnya
BalasHapusWah gede juga ya nominalnya mbak, tapi syukurlah semua sudah teratasi ya sekarang. Pasti jadi pelajaran banget ya mba :)
BalasHapusWah mba hebat euy bisa tenang. Aku sejak punya pengalaman buruk jd bendahara pengganti jaman SMP, sampe skrg aku ga pernah mau pegang amanah atau pekerjaan yg berbau2 uang. Tp kl nerima uangnya mauuuuu hehehe. Alhamdulillah di keuangan keluarga ku lebih bisa tegar dan berusaha semaksimal mungkin ga ngelakuin eror huhuhu. Demi tabungan masa depan 😆
BalasHapusDeg-degan aku mbk membacanya, syukurlah masalahnya bisa teratasi ya, ngeri juga kalau bakal nombok, Olala...begitu ya lika-likunya.
BalasHapusmbaakkkkk akunting yaaa. jadi ingat masa laluku yang juga berkutat dengan ini.. syudalaa kalo salah input kubisa stres sendiri, wkwk. kalo diinget lucu, pas dijalanin sih ga lucu sama sekali XD setuju banget sama 6 langkah menyelesaikannya. kalo udah berusaha dan berdoa, tinggal pasrah.. semoga ada jalan dan gak perlu nombok XD sukses untuk pekerjaannya ya mb..
BalasHapusTerimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)