Akhirnya Punya Mobil (Walau Bekas)

mobil mewah milik orang, LOL (pic source: pixabay.com)

Sebulan lalu, sekitar pukul 21.00 WITA, suami tiba-tiba menelepon. Seperti biasa, hati saya selalu berbunga-bunga saat melihat namanya tertera di layar ponsel #SukaDukaPelakuLDR, tapi setelah saya angkat, ternyata yang berbicara di seberang sana bukanlah suami melainkan anak saya, Wahyu.

Dengan perasaan deg-degan takut terjadi sesuatu (karena tidak biasanya ia menelepon di jam selarut itu, biasanya jam segitu ia sudah terlelap), saya bertanya mengapa ia menelepon dan belum tidur? Terdengar suaranya yang riang dan tak ada tanda-tanda ngantuk. Tujuannya menelepon adalah untuk memberitahukan bahwa papanya baru saja mengendarai mobil. Ia melaporkan bahwa papanya sudah pandai membawa mobil, hahaha sungguh laporan yang sangat berfaedah 

Ya, suami memang sedang giat-giatnya memperlancar kemampuannya mengendarai mobil. Mumpung ada teman yang mampir ke rumah dan mobilnya bisa dipakai belajar, kesempatan yang baik itu jangan disia-siakan, katanya. Lalu sejak malam itu, setiap malam mulai pukul 22.00 - 24.00 WITA ia belajar mengendarai mobil demi goal #2019BisaLancarNyetirMobil.

Dan seolah semesta mendukung keinginannya, tanpa saya duga, di kantor, pak atasan bertanya apakah saya tak berminat membeli mobil? Kebetulan ada beberapa unit mobil yang baru saja ditarik karena si pemilik tidak mampu lagi membayar angsurannya. Fyi, saya bekerja di sebuah perusahaan pembiayaan kendaraan. Konsumen kami yang tak mampu membayar angsuran, maka kendaraannya akan ditarik.

Jawaban saya atas pertanyaan pak pimpinan adalah tidak. Saya kemukakan alasannya bahwa dalam waktu dekat saya dan suami akan mulai membangun rumah yang sudah lama kami impikan, yang mana pembangunan rumah impian ini sudah molor dari jadwal yang kami rencanakan yaitu pada bulan Desember tahun lalu. Mendengar alasan saya, pak atasan maklum dan mendukung rencana saya untuk membangun rumah karena menurut beliau  rumah memang lebih penting dari mobil.

Tapi yang terjadi kemudian tak seperti yang saya inginkan. Saat saya dan suami sedang menikmati waktu santai berdua di akhir pekan, tanpa sadar, saya ceritakan tawaran pak atasan tentang mobil itu. Mata suami seketika berbinar mendengar cerita saya. Dengan penuh semangat, ia meminta saya untuk bertanya berapa harga mobil tersebut. Duh, mengapa saya harus keceplosan cerita padanya sihhh? Berkali-kali saya menyesali mengapa kata-kata itu harus keluar dari mulut saya .  Percakapan kami sore itu diakhiri dengan sebuah janji yang saya ucapkan padanya untuk menanyakan harga mobil pada atasan saya keesokan harinya.

Lalu saat saya berada di kantor, mulailah ia meneror saya dengan mengajukan pertanyaan ini "berapa harga mobilnya?" hampir sepanjang waktu. Tak hanya di telepon, ia mengulang pertanyaan itu di sms dan whatsapp. Semangatnya menanyakan harga mobil itu sama persis dengan semangatnya waktu PDKT dulu, hahaha . Saking seringnya ia melontarkan pertanyaan itu, saya sampai bosan mendengarnya.

Saya dilanda dilema. Pengen banget tahu harga mobilnya tapi malu bertanya karena sudah menolak saat ditawarkan. Tapi kalo tidak bertanya, jawaban apa yang saya berikan pada suami yang sudah ngebet banget pengen tahu harga mobilnya? Akhirnya saya bulatkan tekad dan memberanikan diri bertanya.

Atasan saya langsung memberikan beberapa foto mobil yang hendak dijual beserta harganya masing-masing. Segera saya kirimkan foto dan harga mobil-mobil tersebut pada suami. Dan suami langsung tertarik pada satu unit mobil berwarna putih. Mobil putih yang dipilihnya ini belum lama keluar dari dealer, usianya baru sekitar 4 atau 5 bulanan. Mobil ini ditarik karena si konsumen sudah tidak sanggup membayar dan nunggak angsuran selama 3 bulan.

Seolah tak mau membuang waktu, keesokan harinya suami segera datang ke Baubau untuk melihat mobil tersebut dan mencobanya. Usai mencobanya ia semakin yakin untuk memiliki si putih ini. Suami lalu meminta saya agar segera mengajukan penawaran harga sebelum mobil tersebut ditawar orang lain.


Setelah beberapa hari menunggu persetujuan harga dari kantor pusat, akhirnya penawaran saya disetujui dan mobil berwarna putih ini resmi jadi milik kami. Sehari setelah kami melunasinya, pada hari Rabu tanggal 27 Februari 2019 kemarin suami membawa pulang si putih ini ke Lakudo.

Oh iya, pada awalnya saya menolak untuk punya mobil (alasannya karena pengen bangun rumah dulu), mengapa akhirnya saya mengiyakan permintaan suami untuk memiliki mobil? Ini nih 3 alasan yang dikemukakan suami yang rasanya cukup masuk akal hingga membuat saya mau membuka dompet walau terpaksa:

  1. Saat ini saya sedang hamil. Dengan kondisi perut yang semakin membesar, naik motor bertiga bersama Wahyu jelas bukan pilihan bijak karena akan membuat saya tidak nyaman. Fyi, bila pulang ke Lakudo, Wahyu selalu mengikut kemana pun saya dan papanya pergi. Ia tak bisa melihat saya dibonceng papanya, pasti langsung minta ikut.
  2. Saat si baby lahir nanti, kemana-mana jelas lebih nyaman naik mobil sendiri dibanding naik angkot atau motor. Apalagi bila perginya bareng Wahyu, maka makin remponglah urusannya. Barang bawaan bayi pasti banyak kan?
  3. Pembelian mobil ini insyaallah tidak akan mengganggu rencana pembangunan rumah impian kami. Bila tidak ada aral melintang, minggu kedua di bulan Maret ini pembangunan pondasinya akan dimulai. Doakan semoga semuanya berjalan lancar yaa, Teman. Amiiin .
Dengan 3 alasan di atas, saya merasa mungkin memang sudah saatnya kami punya mobil walau mampunya hanya beli mobil bekas dan jenis mobilnya juga bukan mobil mahal, hehehe. Semuanya tetap harus disyukuri dong yaa, agar nikmatnya semakin dilipatgandakan .

Harapan saya, semoga dengan adanya si putih ini, kegiatan yang kami lakukan bisa lebih lancar dan tidak terkendala cuaca lagi karena selama ini sering kali beberapa kegiatan kami harus terpending atau batal karena cuaca tidak bersahabat dengan pengendara motor seperti kami.


Baubau, 02 Maret 2019

30 Comments

  1. Adikku sering beli barang bekas termasuk mobil. Dan kece2 aja sih performanya :)

    BalasHapus
  2. Mba, aku baru tau lho kalau Mba Ira tinggal di Pulau Buton. Bener kan ya Bau Bau itu di P. Buton? Suaminya beneran keukeuh ya punya mobil. Tapi alasannya masuk akal sih mba. Beliau sayang banget pada Mba Ira karena kondisi hamil itu bakalan kesian kalau kemana-mana harus berbonceng tiga.

    BalasHapus
  3. Ini tanda suami sayang istri mba Ira. Beli mobil itu juga kebutuhan kan kalau dilihat dr kondisi saat ini, apalagi sebentar lg mempunyai baby.

    BalasHapus
  4. Mba Ira, semoga sehat2 ibu dan bayinya ya. Barakalloh utk mobil dan pembangunan rumahnya aamiin

    BalasHapus
  5. Ni mobil kayaknya rezekinya debay nih. Trus bentar lagi rumah juga mulai bangun ya Mbak. MasyaAllah barakallah Mbak... Jadi ikut seneng baca ceritanya... Moga dirimu dan debay sehat selalu ya Mbak...

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah ikut senang Mbak Ira. Itu mobil bekas tapi baru itu mah, Mbak. Hehe dan bener banget, saat punya bayi kedua itu kita butuh mobil, Mbak.

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah...selamat ya mba ..mobil ini mau dapat teman juga kan ya.. Oya, semoga kehamilan & kelahiran baby kelak lancar & sehat semuanya ya.. aamiin..

    BalasHapus
  8. Hadiah dari Debay buat keluarga barunya, nih. Semoga dengan adanya kendaraan baru ini, segala aktivitas keluarga bisa menjadi lebih lancar seperti yang Mbak dan Keluarga harapkan, ya.

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah ya Mba sudah ada mobil baru, bener juga mba kalau sudah ada anak dua itu naik motor sempit hihihi saya mengalami sekarang soalnya :D

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah, ikut senang mba ira sekeluarga punya mobil, oh iya, kalau membeli mobil sitaan begitu harganya lebih murahkah daripada di pasaran? Cara pembayarannya gimana, cash atau kredit?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lebih murah, Mba. Kebetulan saya karyawan jadi harga yang kasih memang agak lebih murah dari pembeli lain. Untuk pembelian mobil sitaan gini, bisa dibeli cash atau kredit, tapi kami kemarin belinya cash 😊

      Hapus
  11. Mobilnya bagus, Mbak. Pantesan suami ngotot pengen. Saya saja mupeng dan setuju banget jika sewandainya ada rezeki serta bisa beli mobil maka akan pilih yang itu.
    Biar bekas asal tetap berfungsi dengan baik dan setidaknya mobil itu berfaedah. Semoga pula pembangunan rumahnya berjalan lancar dan proses persalinan nanti sama lancarnya.
    Selamat jalan-jalan dengan mobil baru.
    Sehat selalu Mbak dengan dede bayi. Aamiin. Salam.

    BalasHapus
  12. Saya juga pengalaman beli mobil karena sedang hamil besar Mbak. Suami enggak tega kalau bepergian dengan perjalanan yang jauh harus naik motor. Semoga semua dimudahkan ya mbak.

    BalasHapus
  13. Wahhh ikutan senang dengan mobil barunya, Mba Ira. Insya Allah berkah niat baik suaminya ya, semoga pembangunan rumah kalian juga berjalan lancar. Wahyu senang dong bisa sering diajakin naik mobil keliling kota sama Papa dan Mama Ira

    BalasHapus
  14. Senangnya mba punya mobil baru. Doakan kami dan keluarga bisa segera punya juga ya. Memang bawa anak anak merasa lebih aman jika pakai mobil sih.

    BalasHapus
  15. Kalau sudah punya anak lebih dari satu, mobil memang jadi penting banget mba.. pengalamanku dulu, suami mlaas bawa mobil kalau cuma pergi dalam kota, jadi kami berempat tetap pakai motor kemana-mana, akhirya ban motor bolak balik gembes karena gak kuat nahan beban kami, belum lagi kalau di jalan hujan, kasian si baby :)

    BalasHapus
  16. Wah, selamat ya, Mba.. 2019 punya mobil dan punya rumah yaa, alhamdulillah..

    Semoga pembangunan rumahnya nanti juga lancar ya, aamiin YRA.. :)

    BalasHapus
  17. MasyaAllah selamat y Mb
    Moga2 kehamilannya juga lancar mbaa
    Aamiin

    BalasHapus
  18. Wah barakallah mbak untuk mobil barunya. Tahun ino aku juga pengen bisa lancar nyetir mobil

    BalasHapus
  19. Allhamdulillah jadi bisa antar jemput kalau weekend dong ya mbak :) Rezeki untuk rumah pasti ada lagi. Ayo mbak Ira juga udah bisa nyetir belum? ayo nanti kita balapan hahaha duh nanti ada pak polisi aku ditangkep

    BalasHapus
  20. Memang mobil itu lebih nyaman dan aman kalau di keluarga ada baby dan lansia :)

    BalasHapus
  21. Ikutan seneng juga nih mbak, akhirnya bisa beli mobil dan bangun rumah juga. Emang lebih enak dan nyaman klu punya mobil pribadi apalagi punya anak kecil. Smg dilancarkan ya mbak.

    BalasHapus
  22. Semangat mba Ira, pasti bisa heheheeh
    aku malah belum punya mobil, suami juga belum bisa nyetir
    menyenangkan kalo punya mobil sendiri, nggak hujan kalo kemana-mana

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah, ikut seneng. Semoga berkah dan semakin membuat produktif. Hati-hati ya bumil. :)

    BalasHapus
  24. Senang banget ya kalau sudah punya mobil . Enak bisa jalan-jalan, seru. Kalau aku masih kecil sering diajak aja manasin mobil. Kenangan indah deh

    BalasHapus
  25. selamaat mba..dan enjoy the ride yaaa. I hope all is well dengan adanya mobil ini. Semoga berkah deeh

    BalasHapus
  26. Mobil bekas juga gapapa kan mba, yang penting tuh mobilnya harus sehat hihihi kalo suka batuk2 repot kitanyaa :D

    BalasHapus
  27. Aamiin...semoga pembangunan rumahnya bisa berjalan lancar ya, Mbak.
    Dan semoga dengan mobil barunya, semua kebutuhan saat nanti melahirkan bisa lebih mudah ya...

    BalasHapus
  28. Alhamdulillah ya Mbak, semoga berkah mobilnya. Kalau saya sih ingin belajar nyetir mobil dulu. Siapa tahu ada rejeki juga

    BalasHapus
  29. Waaah... Moga2 pembangunan rumahnya juga lancar sampai selesai ya mbak... :)

    Selamat mobil barunya juga. Lagipula mobilnya juga nggak bekas2 amat lah mbak. Baru umur 4-5 bulan, itu mah masih "baru tapi second hand" hehehe

    Klo boleh tahu, penawaran buat mobil yg ditarik kaya gitu bisa kita cari di mana ya mbak? Dan biasanya mobil kaya gitu harganya turun lumayan kah?

    Saya kok tertarik juga, siapa tahu besok2 ketika kami sudah butuh bisa jadi opsi yg lebih terjangkau tp tetep oke... :D

    BalasHapus

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)