 |
pic source: pixabay.com |
Bisa dibilang saya telat kenal aplikasi WhatsApp. Sebelumnya saya tidak kenal aplikasi chatting ini dan lebih nyaman memakai Blackberry Messanger (BBM), hingga suatu hari saya meminta suami untuk menginstallnya di handphone saya karena saat itu hendak dimasukkan di dalam grup blogger.
Siapa yang menduga, setelah memakainya ternyata saya sangat nyaman. Saking nyamannya, BBM yang semula saya puji-puji sebagai aplikasi chatting terbaik akhirnya saya uninstall seiring dengan menurunnya popularitas BBM hingga akhirnya aplikasi ini dihilangkan.
 |
pic source: pixabay.com |
Beberapa bulan lalu, saat berkunjung ke rumah mama, saya dibuat terkejut oleh tumpukan buku iqro dan alquran di atas meja di ruang tamu rumah mama. Melihat hal itu, tak tahan rasanya bila tak bertanya, untuk apakah gerangan buku iqro dan alquran sebanyak itu? Mama menjawab untuk anak-anak tetangga yang datang belajar mengaji ba'da maghrib. Adikmu yang mengajari mereka. Tambah mama sebelum saya bertanya lebih lanjut.
Lalu mama mulai bercerita bahwa awalnya adik bungsu saya tidak berniat mengajari anak-anak tetangga itu mengaji (di daerah kami, belajar membaca alquran disebut mengaji), namun karena guru ngaji mereka (yang juga tetangga rumah mama) sudah berangkat kuliah, akhirnya adik saya menawari dua orang dari anak-anak itu untuk mengaji di rumah mama.
 |
pic source: pixabay.com |
Kali ini saya ingin berbagi cerita tentang adik bungsu saya dan keinginannya menjadi PNS. Ya, sebelum ada pertanyaan mengapa adik bungsu termasuk saya (dan banyak anak lain juga para orang tuanya) ingin menjadi PNS, jawabannya adalah karena di daerah kami profesi PNS masih menjadi profesi favorit dan impian banyak orang mulai dari kaum muda hingga para orang tua. Alasannya beragam, mulai dari alasan filosofis seperti ingin mengabdi dan memajukan daerah tercinta sampai alasan ekonomi dan kenyamanan masa tua yaitu masih digaji negara walau sudah pensiun.
Fyi, saat tes CPNS tahun lalu, suami dan adik bungsu saya lolos CPNS dan alhamdulillah dua bulan terakhir mereka sudah mulai bekerja.
 |
pic source: pixabay.com |
Selain ibu rumah tangga dan pekerja kantoran, saya juga dikenal sebagai blogger (walau masih amatir, hehehe). Menjadi blogger, ada kalanya saya harus menyelesaikan dan mempublish artikel yang diminta sesuai deadline yang diberikan klien. Karena kesibukan di kantor, saya kadang tidak bisa menyelesaikan kerjaan tersebut pada jam kantor sedangkan bila sudah balik ke rumah, saya agak susah menyelesaikan kerjaan karena keterbatasan kouta internet. Bila mengalami hal seperti itu, maka warnet saya pilih sebagai tempat andalan untuk menyelesaikan kerjaan yang deadline itu.
Di kota Baubau, ada satu warnet yang menjadi tempat favorit saya menyelesaikan kerjaan (selain kantor dan rumah). Warnet ini adalah milik sahabat saya, namun yang membuat saya betah dan nyaman datang ke sana bukan karena si pemilik adalah teman baik saya melainkan tempat dan jaringan internetnya memang oke, namanya adalah Warnet Online.
 |
pic source: pixabay.com |
Persoalan klasik bagi penyuka buku yang tinggal di kota kecil nun jauh di Sulawesi seperti saya adalah pengen beli buku yang disukai namun di sini tidak ada toko buku yang menjual buku tersebut.
Di kota tempat tinggal saya, sebenarnya ada beberapa toko buku tapi toko buku tersebut adalah toko kecil yang mana koleksi buku yang dijual tidaklah lengkap. Toko buku yang ada di sini kebanyakan menjual buku-buku untuk anak sekolah, sedangkan untuk novel atau majalah terbaru biasanya tidak tersedia. Mungkin selama ini pembeli yang sering belanja kebanyakan anak sekolah atau guru, jadi kebutuhan merekalah yang disediakan.