Mungkin teman-teman sudah bosan mendengar atau membaca tentang keinginan saya (yang sampai saat ini belum kesampaian) ke Bali. Ya, baik di blog ini maupun di blog saya yang satunya, saya memang tak pernah lelah menuliskan keinginan saya pergi berlibur ke pulau dewata.
Entahlah mengapakah hingga saat ini keinginan saya tersebut belum terwujud juga, apakah memang belum waktunya saya diizinkan olehNya ke sana? Lalu kapankah waktu terbaik untuk mewujudkan impian saya itu? Semoga secepatnya yaa, amiiin.
![]() |
pic source: pixabay.com |
Entahlah mengapakah hingga saat ini keinginan saya tersebut belum terwujud juga, apakah memang belum waktunya saya diizinkan olehNya ke sana? Lalu kapankah waktu terbaik untuk mewujudkan impian saya itu? Semoga secepatnya yaa, amiiin.
Namun bila ada yang bertanya pada saya, jika dalam enam bulan ke depan semesta mendukung untuk mengunjungi satu daerah, daerah manakah yang ingin saya kunjungi? Maka jawabannya the one and only is Bali. Dan bila sebelumnya saya ingin ke Bali sendirian, maka kali ini saya ingin mengunjungi Bali berdua dengan suami. Kok hanya sama suami? Kenapa tidak ajak anak-anak?
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa saya ingin berpergian hanya berdua saja dengan suami, diantaranya:
#Merayakan ulang tahun suami
Bila dihitung, enam bulan dari saat ini adalah bulan Januari dan Januari adalah bulan kelahiran suami. Saya ingin di ulang tahunnya yang ke-36 nanti kami rayakan berdua saja di tempat yang selama ini saya impikan.
#Bulan madu
Selain merayakan ulang tahun suami kami bisa sekaligus berbulan madu, hehehe. Kebetulan saat menikah dulu kami tidak melakukan bulan madu. Apa salahnya melakukannya saat ini? Saat usia pernikahan tak lagi muda?
#Merekatkan hubungan suami istri
Sudah bertahun-tahun saya dan suami menjalani long distance marriage (LDM). Bagi pasangan yang tinggal berjauhan seperti kami, sekali-sekali jalan berdua tentu akan lebih merekatkan hubungan kami. Menikmati masa-masa pacaran, makan berdua, jalan sambil bergandengan tangan dan melakukan hal-hal menyenangkan berdua tanpa diganggu anak-anak tentu menimbulkan sensasi berbeda. Membayangkannya saja saya sudah bahagia, pasti romantis deh :)
Itulah 3 alasan mengapa saya ingin berpergian berdua saja dengan suami ke Bali. Bukan karena tidak sayang anak, tapi lebih kepada ingin meningkatkan kualitas hubungan kami berdua. Kapan lagi bisa jalan berdua kan?
Terus, kenapa kota yang dipilih untuk dikunjungi adalah Bali? Mengapa bukan kota lain misalnya Jogjakarta, Bandung, Surabaya atau mungkin Jakarta? Alasannya karena dari dulu saya memang ingin ke Bali dan sudah menjadi tujuan wisata sejak lama sedangkan ke-3 kota yang saya sebutkan itu sudah pernah saya kunjungi.
Alasan mengapa sejak dulu saya ingin ke Bali:
- Bali memiliki kebudayaan yang magis. Salah satunya adalah tari kecak. Saya ingin menyaksikan pertunjukan tari kecak secara langsung
- Bali memiliki banyak pantai yang indah. Selama ini saya hanya melihat pantai-pantai indah tersebut lewat gambar yang diambil orang lain. Saya ingin melihat dan menikmati keindahan pantai-pantai tersebut secara langsung, menjejakkan telapak kaki di pasir yang halus dan merasakan sensasinya.
- Belanja pernak-pernik dengan harga murah. Bali dikenal sebagai penghasil pernak-pernik indah dan bernilai seni tinggi namun dijual dengan harga yang rama di kantong. Saya ingin membeli pernak-pernik tersebut karena selama ini hanya menerima oleh-oleh dari teman-teman yang berkunjung ke sana
- Memuaskan rasa penasaran. Sejak SD saya sudah mendengar bahwa Bali menjadi salah satu kota tujuan wisata orang-orang di dunia. Salah satu alasannya karena Bali menawarkan keramahan, toleransi dan pluralisme. Saya ingin melihat dan merasakan itu secara langsung, apalagi saat ini banyak kota-kota besar yang tidak toleran terhadap yang berbeda dari mereka.
Lakudo, 19 Juli 2019
0 Comments
Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)