![]() |
pic source: pixabay.com |
Tanggal 3 Maret 2021 kemarin saya resmi resign dari kantor tempat saya bekerja. Sedih rasanya harus berpisah dengan rekan-rekan setelah hampir sebelas tahun bersama tapi demi kehidupan yang lebih baik, rasa sedih itu tak boleh lama-lama bersarang di hati saya, hehehe 😄
Bagi yang suka berkunjung ke blog utama atau follow instagram saya mungkin sudah tahu bila saat ini saya sudah mulai aktif bekerja sebagai ASN di lingkup Pemerintahan Kabupaten Buton Tengah, kabupaten yang menjadi tempat tinggal saya sejak lahir. Menjadi PNS (saat ini masih CPNS) ini adalah cita-cita saya sejak lama yang akhirnya tercapai tahun lalu. Fyi, saya mengikuti tesnya berkali-kali dan baru berhasil pada kesempatan ke sepuluh, ckckck! Dan ternyata memang menyenangkan menjadi PNS itu.
Baca Juga: Tips Lolos Tes CPNS
Saya menyebut kehidupan yang saya jalani saat ini sebagai kehidupan baru karena rasanya saya baru menjalani aktivitas yang belum pernah saja jalani sebelumnya. Setiap hari, saat bangun pagi saya bisa langsung menatap bahkan memeluk dan mencium suami dan ketiga anak saya. Setiap malam pun sama, saya bisa memeluk, mencium dan membacakan dongeng untuk anak-anak saya. Saya tidak bisa melakukan ini sebelumnya karena kami tinggal terpisah. Jarak membuat saya tidak bisa melakukan kegiatan menyenangkan itu.
Bahagia rasanya bisa bersama dan bersendagurau dengan suami dan anak-anak saya setiap hari layaknya keluarga normal. Tidak ada lagi rasa sedih yang mengiringi kepergian saya ke kantor setiap hari Senin pagi. Saya juga bisa menikmati akhir pekan yang lebih lama karena sekarang, saya tidak ngantor pada hari Sabtu dan Minggu. Waktu bersama keluarga jadi lebih banyak dan tentu berkualitas.
Yang juga berbeda adalah jumlah penghasilan yang tidak sebesar dulu. Penghasilan alias jumlah gaji saya sekarang hanya sekitar 50% dari gaji saya saat bekerja di swasta dulu, namun entah mengapa kok saya tetap merasa cukup dengan jumlah penghasilan seperti saat ini. Jawabannya mungkin karena saat ini pengeluaran kami hanya lewat di satu pintu saja tidak terbagi dua seperti dulu. Karena cobaan long distance relationship itu selain harus kuat menjaga hati juga harus kuat menjaga dompet karena pengeluarannya double, hehehe
Namun jumlah penghasilan yang berkurang itu bukanlah hal mengganggu yang membuat saya menyesal memilih jalan ini, sebaliknya saya malah bersyukur karena bisa lebih disiplin mengatur keuangan. Pengeluaran tak penting yang dulu lumayan besar nilainya, perlahan-lahan bisa ditekan walau mungkin tidak bisa dihilangkan. Pos pengeluaran terbesar kami saat tinggal terpisah adalah di biaya makan dan transport. Karena saat ini biaya makan sudah satu dan biaya transpor sudah hilang, jadi berkurangnya penghasilan insyaallah tidak akan mengganggu cashflow keuangan kami.
Perbedaan lain adalah jumlah arisan yang saya ikuti juga berkurang. Bila dulu bisa ikut sampai 3 jenis arisan, kini saya batasi maksimal 2 saja itupun dengan nominal yang tidak sebesar dulu. Oh iya, pengeluaran untuk paket data internet juga lumayan berkurang karena kami memakai layanan internet rumahan yang bayarnya sekali sebulan yang bisa dipakai seluruh anggota keluarga.
Hmm apalagi yang bisa saya tuliskan terkait kehidupan baru yang saya jalani yaa? Sepertinya ini saja dulu. Inti dari tulisan ini adalah saya merasa bahagia menjalani kehidupan saya saat ini. Bahagia karena bisa lebih dekat dengan keluarga dan tidak terpisah jarak lagi.
Lakudo, 29 Maret 2021