Sukseskan Program Langit Biru Dengan Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

 


 "Kak, mulai bulan ini, kakak harus membayar lebih untuk sewa ojek kakak. Bila biasanya Rp. 50.000,-, bulan ini kakak harus bayar Rp. 80.000,-"  begitu adik saya membuka percakapan sesaat setelah saya duduk di atas sepeda motornya beberapa tahun lalu.

"lho, kok bisa?" saya menjawab dengan nada heran. Nada suara saya jelas menunjukkan ketidak-ikhlasan harus membayar Rp. 30.000,- lebih mahal dari biasanya.

"soalnya saat isi BBM tadi siang, saya salah posisi mengantre, harusnya antre di jalur premium, tanpa sadar saya antre di jalur pertamax" adik saya mengungkapkan alasan mengapa ia harus menaikkan biaya ojek saya.

--

Yap, karena saya tidak pandai mengendarai kendaraan sendiri plus tidak mau naik kendaraan umum saat ke kantor, jadilah saya menyewa jasa adik saya untuk mengantar jemput saya ke kantor.

 

2 minggu setelah insiden salah antre itu, saat adik saya mengantar saya ke kantor, ia kembali bercerita bahwa ia mensyukuri kesalahannya mengantre waktu itu. Ia mengungkapkan, sejak memakai pertamax bunyi motornya jadi lebih halus, tarikan motornya lebih ringan dan pemakaian bbm-nya juga lebih hemat. Bahkan menurutnya, setelah dikalkulasi, pemakaian pertamax malah jatuhnya lebih hemat bila dibandingkan premium. Ia menyesal telat mengetahui keunggulan pertamax.

 

Mendengar cerita adik saya tentang pertamax, saya langsung memutuskan dalam hati bahwa kelak saat sudah punya kendaraan sendiri dan bisa mengendarainya, saya juga akan menggunakan pertamax.

 


 

--

Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2021 kemarin, saya mengikuti diskusi publik tentang Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru dari Berita KBR yang bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Setelah mengikuti diskusi tersebut, saya teringat pada keputusan yang diambil oleh adik saya. Rupanya, keputusan yang diambilnya itu adalah keputusan yang sangat tepat karena selain beberapa keuntungan yang sudah ia rasakan yang saya tuliskan di awal, keputusan itu juga dapat membantu menjaga kebersihan udara juga mendukung program langit biru.
 
 

 

Lebih dekat dengan program Langit Biru

Program langit biru adalah program yang bertujuan mengendalikan pencemaran udara, khususnya yang bersumber dari sektor transportasi yakni mewujudkan BBM ramah lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencapai kualitas udara yang memenuhi standar kesehatan manusia dan makhluk hidup lain. Program ini dinilai sangat strategis untuk mengendalikan emisi gas buang dari kendaraan bermotor untuk jangka panjang.
 
Menurut Bapak Tulus Abadi selaku Ketua Pengurus Harian YLKI, Program langit biru ini bukanlah program baru. Ia merupakan program yang sudah dicanangkan pemerintah sejak 25 tahun lalu yakni pada tanggal 6 Agustus 1996 di Semarang oleh Menteri Lingkungan Hidup.

Namun sayang, Program Langit Biru yang sudah berusia "tua' ini belum terlaksana juga. Sad but true, banyak di sekitar kita masih menggunakan premium atau bahan bakar yang tidak sesuai standar, karena masih memiliki Research Octane Number (RON) 88, dan kadar sulfur lebih dari 500 ppm.
 
Fakta yang juga menyedihkan, di seluruh dunia, hanya tinggal 7 negara saja yang masih menggunakan BBM jenis premium ini, yang mana salah satunya adalah negara kita; Indonesia. Dalam hal ini negara kita tertinggal jauh dari negara-negara lain, bahkan oleh negara-negara ASEAN.
 

 
Selain program Langit Biru, Presiden Joko Widodo juga ikut menandatangani Paris Agreement pada tahun 2015 lalu. Paris Agreement merupakan kesepakatan internasional untuk mengurangi emisi karbon sebesar 20-40% hingga tahun 2050. Namun, sepertinya kesepakatan ini akan sulit terwujud bila masyarakat masih menggunakan BBM yang tidak ramah lingkungan.
 
Pertamax adalah bahan bakar ramah lingkungan yang sangat direkomendasikan untuk digunakan pada kendaraan kita. Pertamax adalah bensin dengan angka oktan minimal 92 berstandar international. Pertamax juga dilengkapi dengan ecosave technology yang mampu membersihkan bagian dalam mesin (detergency). Selain itu, pertamax juga dilengkapi dengan pelindung anti karat pada dinding tangki kendaaan, saluran bahan bakar, dan ruang bakar mesin (currotion inhibitor), serta mampu menjaga kemurnian bahan bakar dari campuran air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna. Karena itulah, demi kebaikan kendaraan kita, sudah seharusnya kita memilih pertamax.

Menurut Bapak Fabby Tumiwa - Executive Director, Institute for Essential Service Reform (IESR), saat ini, salah satu ancaman terbesar bagi masyarakat adalah polusi udara yang 70-80% disumbangkan oleh emisi pembakaran kendaraan bermotor. Penyakit yang disebabkan polusi udara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
 
Sebenarnya, perilaku masyarakat yang selama ini sudah sangat bergantung pada kendaraan bermotor bisa dikendalikan dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, misalnya dengan mengeluarkan bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan secara merata ke seluruh pelosok nusantara (saya yakin belum semua SPBU di daerah menyediakan pertamax). Jadi walaupun masih banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor, namun bila menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, maka polusi udara juga masih bisa ditekan. Atau bila perlu, pemerintah mengimbau pada masyarakat agar membiasakan diri berjalan kaki, menggunakan kendaraan bebas polusi (sepeda) atau naik kendaraan umum.

Menurut Ratna Kartikasari selaku Kepala Sub Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam mengurangi emisi kendaraan bermotor, selain regulasi yang dikeluarkan pemerintah, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan jalur pejalan kaki, sepeda atau menyediakan transportasi massal yang aman dan nyaman bagi masyarakat sehingga masyarakat punya pilihan lain untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. 

Untuk mewujudkan program langit biru ini, sudah saatnya kita semua kompak menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, bukan hanya kualitas udara menjadi lebih baik namun usia kendaraan kita juga tentu akan lebih lama dan yang paling penting, penyakit yang disebabkan polusi udara juga bisa ditekan.
 
burung gagak yang menghiasi langit biru

 
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Menulis Artikel Blog KBR X YLKI

0 Comments

Terimakasih sudah membaca tulisan saya, jangan lupa tinggalin komennya yaa ;)